Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Keutamaan Lailatul Qadr di Bulan Ramadhan

 

Gambar diambil dari freepik


Salah satu keistimewaan pada bulan suci Ramadhan adalah adanya malam kemuliaan yang lebih dikenal dengan sebutan “Lailatul Qadr”. Mengenai adanya malam kemuliaan tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Qadr: 1-5.

Artinya:

“(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.

(2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

(3) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

(4) Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

(5) Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.”

Mengapa lailatul qadr begitu istimewa? Karena pada malam tersebut Allah swt menurunkan para malaikat beserta Malaikat Jibril untuk mengatur segala perkara dan jelas diterangkan pada ayat ketiga bahwa malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan. Oleh karena itu, kita selaku hamba Allah swt sangat dianjurkan untuk mengambil kesempatan dalam menggapai ampunan serta rahmat-Nya. Allah swt yang memang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, pada malam kemuliaan ini sedang ‘mengobral’ kasih dan sayang-Nya kepada kita (hamba-Nya). Jangan sampai kita melewatkan lailatul qadr yang penuh keberkahan ini dengan percuma.

Namun demikian, dalam kitab Zubdatul Wa’idhin terdapat empat golongan yang tidak mendapat ampunan serta rahmat dari Allah swt, yaitu:

  1. Pecandu minuman beralkohol,
  2. Anak yang durhaka kepada ibu dan bapaknya,
  3. Orang-orang yang memutuskan hubungan persaudaraan, dan
  4. Orang-orang yang suka mendendam/bermusuhan, yaitu orang senang bertengkar dan tidak saling menyapa lebih dari 3 hari.

Jadi, selama kita tidak termasuk dari empat golongan tersebut, tandanya kita masih memiliki kesempatan yang luas untuk mendapatkan ampunan serta rahmat Allah swt.

Pertanyaan selanjutnya adalah kapan lailatul qadr itu terjadi? Untuk masalah ini ulama berbeda pendapat. Ada yang mengatakan bahwa lailatul qadr hanya terjadi sekali pada Rasulullah saw serta ada yang mengatakan bahwa lailatul qadr terjadi pada setiap bulan Ramadhan. Pendapat yang banyak digunakan yakni pendapat yang kedua, bahwa lailatul qadr terjadi pada setiap bulan Ramadhan.

Namun sejatinya hanya Allah swt lah yang tahu kapan terjadinya lailatul qadr. Hal itu tidak lain supaya kaum muslimin menjalankan ibadah-ibadah pada bulan Ramadhan secara serius dari awal bulan hingga akhir. Sehingga Allah swt bisa menilai kesungguhan kaum muslimin dalam menggapai ridha-Nya pada bulan yang penuh keberkahan tersebut.

Meskipun lailatul qadr menjadi rahasia Allah swt, Nabi Muhammad saw bersabda mengenai ciri-cirinya. Nabi saw bersabda bahwa malam kemuliaan (lailatul qadr) itu, malam yang cerah (terang) tidak dingin dan tidak panas, tidak berawan, dan tidak hujan, dan tidak angin, dan tidak dilempar bintang-bintang, dan tandanya pada pagi harinya matahari terbit tak bersinar (hanya tampak terang putih tetapi tidak panas). (HR. Ath-Thabrani). Ciri-ciri tersebut dapat dijadikan indikator terjadinya lailatul qadr, sehingga sahabat domarai bisa lebih banyak melakukan ibadah-ibadah tanpa mengurangi kebiasaan ibadah pada hari yang tidak terdapat ciri-ciri lailatul qadr.

Semoga setiap Ramadhan yang kita jalani menjadikan kita hamba yang lebih dan lebih lagi dalam mencintai Tuhan kita, Allah swt serta Rasulullah saw. Sehingga Allah swt menerima amal ibadah kita, meridhoi atas apa yang kita kerjakan di muka bumi ini, serta mengampuni segala kesalahan-kesalahan yang pernah kita perbuat dengan sengaja ataupun tidak. Semoga kita semua dapat meraih lailatul qadr dengan hati yang gembira. Aamiin Allahumma Aamiin.