Keutamaan Lailatul Qadr di Bulan Ramadhan
Salah satu keistimewaan pada bulan suci Ramadhan adalah adanya malam
kemuliaan yang lebih dikenal dengan sebutan “Lailatul Qadr”. Mengenai adanya
malam kemuliaan tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Qadr: 1-5.
Artinya:
“(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.
(2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
(3) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
(4) Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
(5) Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.”
Mengapa lailatul qadr begitu istimewa? Karena pada malam tersebut Allah
swt menurunkan para malaikat beserta Malaikat Jibril untuk mengatur segala
perkara dan jelas diterangkan pada ayat ketiga bahwa malam tersebut lebih baik
daripada seribu bulan. Oleh karena itu, kita selaku hamba Allah swt sangat dianjurkan
untuk mengambil kesempatan dalam menggapai ampunan serta rahmat-Nya. Allah swt
yang memang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, pada malam kemuliaan ini sedang ‘mengobral’
kasih dan sayang-Nya kepada kita (hamba-Nya). Jangan sampai kita melewatkan
lailatul qadr yang penuh keberkahan ini dengan percuma.
Namun demikian, dalam kitab Zubdatul Wa’idhin terdapat empat golongan yang tidak mendapat ampunan serta rahmat dari Allah swt, yaitu:
- Pecandu minuman beralkohol,
- Anak yang
durhaka kepada ibu dan bapaknya,
- Orang-orang
yang memutuskan hubungan persaudaraan, dan
- Orang-orang
yang suka mendendam/bermusuhan, yaitu orang senang bertengkar dan tidak saling
menyapa lebih dari 3 hari.
Jadi, selama kita tidak termasuk dari empat golongan tersebut, tandanya
kita masih memiliki kesempatan yang luas untuk mendapatkan ampunan serta rahmat
Allah swt.
Pertanyaan selanjutnya adalah kapan lailatul qadr itu terjadi? Untuk masalah
ini ulama berbeda pendapat. Ada yang mengatakan bahwa lailatul qadr hanya terjadi
sekali pada Rasulullah saw serta ada yang mengatakan bahwa lailatul qadr
terjadi pada setiap bulan Ramadhan. Pendapat yang banyak digunakan yakni
pendapat yang kedua, bahwa lailatul qadr terjadi pada setiap bulan Ramadhan.
Namun sejatinya hanya Allah swt lah yang tahu kapan terjadinya lailatul
qadr. Hal itu tidak lain supaya kaum muslimin menjalankan ibadah-ibadah pada
bulan Ramadhan secara serius dari awal bulan hingga akhir. Sehingga Allah swt bisa
menilai kesungguhan kaum muslimin dalam menggapai ridha-Nya pada bulan yang
penuh keberkahan tersebut.
Meskipun lailatul qadr menjadi rahasia Allah swt, Nabi Muhammad saw
bersabda mengenai ciri-cirinya. Nabi saw bersabda bahwa malam kemuliaan (lailatul
qadr) itu, malam yang cerah (terang) tidak dingin dan tidak panas, tidak
berawan, dan tidak hujan, dan tidak angin, dan tidak dilempar bintang-bintang,
dan tandanya pada pagi harinya matahari terbit tak bersinar (hanya tampak
terang putih tetapi tidak panas). (HR. Ath-Thabrani). Ciri-ciri tersebut dapat
dijadikan indikator terjadinya lailatul qadr, sehingga sahabat domarai bisa
lebih banyak melakukan ibadah-ibadah tanpa mengurangi kebiasaan ibadah pada hari
yang tidak terdapat ciri-ciri lailatul qadr.
Semoga setiap Ramadhan yang kita jalani menjadikan kita hamba yang lebih
dan lebih lagi dalam mencintai Tuhan kita, Allah swt serta Rasulullah saw. Sehingga
Allah swt menerima amal ibadah kita, meridhoi atas apa yang kita kerjakan di
muka bumi ini, serta mengampuni segala kesalahan-kesalahan yang pernah kita
perbuat dengan sengaja ataupun tidak. Semoga kita semua dapat meraih lailatul
qadr dengan hati yang gembira. Aamiin Allahumma Aamiin.