Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Dialah Bilal Pengumandang Adzan Pertama

 


Gambar Ilustrasi diambil dari film Bilal a New Breed of Hero

Domarai.com – Mengenal salah satu sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang pertama-tama memeluk agama Islam atau sering disebut Assabiqunal Awwalin, dialah Bilal bin Rabbah Al-Habasyi. Selain Bilal, kala itu yang termasuk ke dalam Assabiqunal Awwalin ada Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar Ash-Siddiq, Ali bin Abi Thalib, Ammar bin Yasir, Sumayyah (Ibunda Ammar bin Yasir), Shuhaib Ar-Rumi, dan Miqdad bin Aswad. 

Bilal yang dikisahkan berpostur tinggi, kurus, berkulit cokelat, pelipisnya tebal, serta rambutnya tebal ini bertekad kuat mengikrarkan diri beriman kepada Allah dan RasulNya di kala umat Islam masih sedikit dan tentu saja masih terjadi banyak kekejaman yang mengintai kaum muslimin. Apalagi saat bilal menyatakan diri mengikuti jejak Rasulullah, bilal masih berstatus sebagai hamba sahaya (budak) milik Umayyah bin Khalaf dari Bani Jumuh. Umayyah yang mendengar kabar bahwa bilal telah masuk ke agama yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pun menjadi geram, sehingga bilal tak luput dari kekejamannya. 

Pada awal-awal masuknya Islam, para budak adalah yang paling berat mendapatkan siksaan dari kaum kafir Quraisy karena mereka tak memiliki keluarga ataupun suku yang mampu membela mereka. Para budak yang memeluk Islam disiksa dengan tanpa belas kasihan agar mereka mau meninggalkan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan memuji Latta dan ‘Uzza. Penyiksaan tersebut dipertontonkan kepada masyarakat agar mereka mengetahui apa yang akan terjadi apabila ada yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. 

Tak terkecuali Bilal, semoga Allah meridhoinya, disiksa bertubi-tubi dan dipaksa mencaci maki Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, namun lidahnya beriman kepada Allah swt dan Bilal hanya berkata “Ahad, Ahad .. (Allah Maha Besar).” Kisah yang paling memilukan tentang penyiksaan Bilal bin Rabbah adalah ketika Umayyah bersama algojo-algojonya menyiksa Bilal dengan menelanjangi dadanya, menghujani punggung yang telanjang itu dengan campuk, menindihkan batu besar panas ke dadanya pada tengah hari yang menjadikan padang pasir seperti perapian yang begitu menyengat, namun Bilal yang mencintai tuhannya begitu dalam hanya berkata “Ahad, Ahad, ....” Meskipun semakin lama semakin keras siksaan yang diterimanya, Bilal tetap teguh pada keimanannya. 

Pada suatu ketika, saat Bilal sedang disiksa oleh Umayyah, datanglah Abu Bakar Ash-Siddiq mengajukan penawaran kepada Umayyah untuk membeli Bilal. Mendengar penawaran tersebut, Umayyah melipatgandakan harga atas pembebasan Bilal menjadi sembilan uqiyah emas. Umayyah berpikir Abu Bakar tidak akan mau dengan harga yang ditawarkan Umayyah, namun tanpa ragu Abu Bakar menyetujui harga yang diutarakan Umayyah dan Bilal telah bebas bukan hanya dari Umayyah namun juga dari siksaan yang ditimpakan kepadanya. 

Dilansir dari kisahmuslim.com, selepas transaksi pembebasan Bilal, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, “Sebenarnya kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya.” 

Abu Bakar membalas, ‘’Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya.”

Setelah Bilal merdeka, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengizinkan para sahabatnya untuk hijrah ke Madinah. Di Madinah, Bilal hidup dengan tenang dan aman karena jauh dari kalangan kaum kafir Quraisy yang kerap menyiksanya. Sejak saat itu, seluruh hidupnya dihabiskan untuk mencinta Allah dan Rasulullah. Bilal tak pernah lepas dari Rasulullah, bilal selalu menyertai perjalanan Rasulullah kemanapun beliau pergi. 

Ketika Masjid Nabawi telah selesai dibangun oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan telah ditetapkannya adzan, maka Bilal yang suaranya merdu dan jernih itu ditunjuk sebagai orang pertama yang mengumandangkan adzan (muadzin) dalam sejarah Islam. Dilansir dari kisahmuslim.com, setelah mengumandangkan adzan, biasanya Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah dan berseru, “Hayya ‘alasholaati, hayya ‘alalfalaahi ... (Mari melaksanakan shalat, mari meraih keuntungan ...).” Lalu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari rumah dan Bilal melihat beliau, Bilal segera melantunkan iqomah.               

Bilal bin Rabbah, muadzin pertama, seorang sahabat yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, suara telapak langkahnya telah terdengar di surga ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tengah berada di dalamnya. Penyebabnya adalah amalan yang tak putus dikerjakan oleh seorang Bilal bin Rabbah yakni selalu menjaga wudhu serta tak lupa shalat sunnah wudhu yang membuatnya terkenal di surga. 

Itu tadi sedikit kisah tentang Sang Muadzin, Bilal bin Rabbah yang tetap teguh mempertahankan keislamannya di tengah kaum kafir Quraisy yang menentang bahkan menyiksanya karena sebab kecintaannya kepada Islam. Semoga kisah pengumandang adzan pertama dalam sejarah Islam ini dapat menginspirasi sahabat domarai untuk memiliki kecintaan kepada Allah subhanahu wata’ala serta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana Bilal mencintai keduanya. Aamiin ya Rabbal’alamiin.