Rekening Abadi Utsman Bin Affan dari Sumur dan Kebun Kurma
Domarai.com - kisah Sahabat Rasulullah, Utsman Bin Affan seorang khalifah yang dijamin masuk surga. Sedekahnya yang luar biasa menyebabkan hartanya terus bertambah hingga saat ini, meskipun telah terjadi 1400 tahun lalu. Mulai dari kebun kurma dan hotel bintang lima atas nama beliau. Selain itu terdapat rekening bank dengan nama Utsman Bin Affan yang jumlahnya fantastis. Mau tanya berapa saldonya? Yuk simak kisahnya berikut ini.
Rekening Abadi Utsman Bin Affan Dari Sumur dan Kebun Kurma
1. Sumur Raumah
Pada masa itu Kaum muslimin Madinah sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk minum dan berwudhu. Masyarakat rela antri untuk dapatkan air dari sumur raumah. Meskipun begitu penduduk madinah wajib membayar untuk setiap air yang dibawa. Pada saat itu hanya sumur raumah yang masih mengeluarkan air saat musim paceklik dim Madinah. Sumur raumah dimiliki oleh seseorang dari suku Yahudi. Kondisi ini menambah sulit kondisi kehidupan penduduk pada saat itu. Sehingga Rasulullah prihatin atas kondisi itu. Sehingga Rasulullah bersabda
“Wahai Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat maka akan mendapat surga-Nya Allah Ta’ala.” (HR Muslim).
Setelah Rasulullah Bersabda sahabat Utsman Bin Affan Segera mendatangi pemiliki sumur untuk membelinya. Pemilik sumur menolak pembelian sumur oleh Utsman, meskipun ditawar dengan harga yang cukup tinggi. Alasan pemilik sumur, jika dijual maka dia tidak memiliki penghasilan lagi.
Setelah mendengar itu Utsman menawarkan tawaran yang menarik. Penawaran dengan membeli setengah dari sumur tersebut dengan kepemilikan bergati setiap hari. Satu hari sumur ini menjadi milik Utsman, hari berikutnya menjadi pemilik sumur. Begitu terus dan bergantian kepemilikan sumur itu. Pemilik sumur menerima tawaran itu, karena ia tetap mendapatkan pengahsilan dan sumurnya masih dalam kepemilikannya meskipun setengah.
Pada saat sumur dimiliki Utsman, Utsman mengatakan kepada penduduk mekah untuk mengambil air sebanyak-banyaknya agar cukup untuk dua hari. Penduduk mekah mendapakan air itu secara gratis. Setelah itu Utsman mengatakan bahwa besok hari sumur itu bukan miliknya lagi.
Ketika jatah kepemilikan sumur ditangan yahudi tadi, tidak ada orang satupun yang membeli air darinya. Penduduk madinah hanya datang saat sumur dimiliki oleh Utsman. Begitu hal itu terus berlangsung hingga beberapa lama. Kemudian Yahudi tadi mengatakan kepada Utsman untuk membeli setengah kemepilikan sumur seharga 20000 dirham. Jika dimasa ini sekitar 9 Miliar Rupiah dan Utsmanpun menyetujuinya.
Setelah saat itu, Sumur raumah menjadi milik Utsman Sepenuhnya dan diwaqafkan untuk seluruh kaum muslimin. Bukan hanya kaum muslimin namun juga penduduk kota madinah juga ikut merasakannya termasuk yahudi tadi. Kementerian Pertanian Arab Saudi saat ini memanfaatkan air sumur raumah untuk mengaliri lahan perkebunan kurma yang berada disekitar sumur.
2. Kebun Kurma
Sejak mewaqafkan sumur raumah kepada penduduk kota madinah. Banyak tumbuh pohon kurma disekitar sumur. Meskipun telah berumur 1400 tahun sejak dibeli oleh Utsaman Bin Affan sumur ini terus mengalir hingga sekarang. Sepenginggal Utsman Bin Affan, pada kepemimpinan kaum muslimin, Air dari sumur dikelola oleh khilafah dan ditumbuhkanlah pohon kurma ditanah milik Utsman, hingga pohonnya berjumlah banyak. Kebun tersebut dirawat dengan baik dan menghasilkan hasil yang berlimpah dan berkualitas.
Pada masa kerajaan Saudi Perawatan terhadap kebun kurma semakin baik hingga tumbuh menjadi 1550 pohon kurma saat ini. Pengelolaan kebun kurma Utsman di tangan Kementerian Pertanian Kerjaan Arab Saudi. Pengelolaan hasil panen dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama dibagikan untuk anak-anak yatim dan kaum yang membutuhkan. Sedangkan setengah bagian lainnya disimpan di sebuah Bank dengan rekening atas nama Utsman Bin Affan. Setiap tahun uang di rekening Utsman terus bertambah hingga pada suatu ketika pemerintah membeli sebidang tanah di kawasan Markazia yang disebut juga kawasan eksklusif di dekap Masjid Nabawi.
Lokasi tanah tersebut dicatat oleh pemerintah dengan nama Utsman Bin Affan sebagai pemiliknya. Kini lokasi itu dibangun sebuah hotel bintang 5 dengan nama Hotel Utsman Bin Affan.
3. Hotel Utsman Bin Affan
Setelah pembelian tanah di kawasan Markazia maka dibangunlah sebuah hotel bintang 5 dengan nama Hotel Utsman Bin Affan. Hotel ini dibangun setinggi 15 lantai dengan 24 kamar setiap lantai. Terdapat 210 kamar siap sewa dan 30 kamar khusus untuk wisatawan. Hotel ini dilengkapi dua restoran besar, 6 unit perbelanjaan dan berdiri di samping Masjid Utsman Bin Affan.
Hotel ini dikelola oleh perusahaan Sheraton pengelola hotel yang tentu sudah mahir dalam pengelolaan hotel. Diperkirakan hotel itu dapat menghasilkan lebih dari 50 Juta Riyal atau sekitar 150 Miliar Rupiah.
Pembagian keuntungan sama seperti kebun kurma, separo untuk anak yatim dan kaum yang membutuhkan, sebagian lagi di tabung dalam rekening untuk memperluas aset Utsman Bin Affan.
4. Rekening Abadi Utsman Bin Affan
Dilansir dari merdeka.com Saldo rekening atas nama Utsman Bin Affan berjumlah Rp2.532.942.750.000 atau Rp 2 Triliun lebih dan terus bertambah Rp 16 Miliar tiap tahun. Harta kekayaan Utsman Bin Affan terus bertambah hingga hari kiamat. Maka inilah yang disebut menjadi rekening abadi Utsman Bin Affan.
Hikmah dari kisah Sahabat dan Khilafah Utsman Bin Affan bahwa sedekah dengan seluruh kemampuan tidak akan membuat orang menjadi miskin. Justru Allah mepilat gandakan lebih banyak hingga Allah menghendakinya. Harta akan terus bertambah dan mendapatkan kemualiaan di sisi Allah.
Nah demikian kisah Rekening Abadi Utsman Bin Affan. Semoga kisah ini menjadikan pelajaran untuk kita semua tentang Sedekah akan menjadikanmu kaya raya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk sahabat domarai semuanya. Yuk Baca artikel kami lainnya.