Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

BBM dari Plastik Solusi Sampah Plastik


Gambar oleh RitaE dari Pixabay

Domarai.com-Plastik merupakan senyawa kimia yang saat ini sudah kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kita hampir tidak bisa menginggalkan plastik, karena 90% barang komoditi manusia menggunakan bungkus plastik. Setidaknya Setiap tahun jutaan ton sampah merusak lingkungan laut. Tentu ha ini menyebabkan ekosistem bumi kita menjadi terganggu. Kita sangat tau bahwa sampah plastik sangat sulit terurai oleh alam. Setidaknya butuh waktu 1000 tahun kantong plastik dapat terurai.

Akhir-akhir ini banyak orang yang mulai prihatin terdapa kasus sampah plastik. Banyak orang melakukan penelitian terhadap pemanfaatan sampah plastik. Dari pengolahan plastik reduce dan reuse. Masyarakat pada umumnya mulai memanfaatkan plastik menjadi ecobrick, tas, sandal, dan aneka kerajinan tangan. Sebagian besar pabrik daur ulang mengubahnya menjadi peralatan rumah tangga seperti sapu, pel, tempat sampah, dll. Akhir-akhir ini ditemukan dalam sebuah penelitian bahwa plastik dapat diproses menjadi BBM.

Inovasi pemanfaatan Plastik untuk menjadi BBM telah diteliti oleh Linda Wang dan rekan rekannya dalam sebuah penelitian. Pada penelitian itu dijelaskan bahwa plastik sampah Polypropylene (PP) dapat diubah menjadi bahan bakar melalui proses kimiawi. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa Minyak yang dihasilkan dari plastik jenis PP berpotensi digunakan sebagai bahan baku campuran bensin dan bahan baku kimia lainnya. 

Selain plastik menjadi BBM, peneliti dari Davidson School of Chemical Engineering di Purdue University bernama Wang Kai Jin dan rekannya Wan-Tin Chen menemukan teknologi yang daat mengubah 90% limbah poliofelin menjadi berbagai bahan yang berbeda seperti polimer mumi, mobimer, bahan bakar, dan nafta. Kedua peneliti bekerjasama dengan dengan Gozdem Kilaz dan Petr Vozka dari school of Engineering Technology untuk menemukan racikan yang tepat untuk menghasilkan BBM jenis bensin atau solar yang berkualitas. Setelah 65 tahun, produksi plastik sebanyak 8,3 miliar ton. Hanya 9 persen sampah yang didaur ulang, sekitar 12 persen yang dibakar dan sisanya 79 persen berada di TPA dan Lautan.

Nah setelah melihat peneliti dari luar negeri maka kita ke dalam negeri untuk melihat perkembangan BBM dari plastik.


Foto Antara - Lukman Hakim

Mahasiswa bernama Yandita Affan Almada dari D3 Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM Yogyakarta membuat alat yang dapat mengubah sampah anorganik menjadi produk bio gas dan bio oil. Alat ini pemanas "furnace". Singkatnya alat itu mampu menjadikan sampah plastik menjadi minyak yang dapat diaplikasikan lansgung pada kendaraan bermotor. Prosesnya dengan sistem Mekanis pirolisis pemanasan plastik tanpa oksigen dilanjutkan dengan proses destilasi. Sumber pemanan berdasarkan dari pemanas listrik karena dapat dikontrol dibanding pemanas dengan api. Affan menjual alatnya untuk kapasitas 3 liter dijual seharga 20 Juta.

Kementerian Perindustrian dalam hal ini Balai Besar Kimia dan kemasan (BBKK) telah melakukan analisis terhadap BBM plastik yang dihasilkan oleh Bapak Muryani warga blitar. Muryani mampu menghasilkan tiga BBM solar, minyak tanah dan premium. BBKK melakukan uji di Laboratorium Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (BT2MP). 

Kepala BBKK Roy Sianipar mengungkapkan hasil pengujian menyatakan bahwa Solar yang dihasilkan pak muryani memliki cetane number yang rendah karena masih banyak pengotor. Hal ini terjadi karena pada proses destilisasi tidak susuai dengan titik didih solar yang mencapai 250-250 derajat celcius. Alat milik pak Muryani perlu disempurnakan lagi agar lebih menghasilkan BBM yang berkualitas. 

Kementerian Perindustrian sudah melakukan penelitian tentang sampah plastik sejak tahun 2009. Jenis plastik Polietilena atau kantong plastik. Produk yang dihasilkan BBKK memiliki karakteristik lebih tinggi dibanding BBM dan dijadikan pelarut atas rekomendasi dari Lemigas.

Jenis pelarut yang dihasilkan BBKK adalah Minasol (10%), Pertasol (10%) Solar (40%) dengan nilai cetane number sebesar 58 sesuai spesifikasi Euro4 dan Low Aromatic Spirites (30%). Bahan plarut sudah diaplikasikan oleh PT Signa Utama sebagai bahan pelarut CAT Alkid.

Nah demikian ternyata sampah plastik memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Namun inovasi pengolahan sampah juga terus muncul. Semoga sahabat domarai semuanya dapat dengan bijak menggunakan plastik dalam kehidupan kita sehari-hari. Save our World Selamatkan anak dan cucu kita. Cintailah bumi dan alam semesta. Semoga artikel ini bermanfaat. Yuk baca artikel kami lainnya