Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Keutamaan Shalat Dhuha


 Gambar oleh rawpixel dari freepik

Shalat merupakan rukun Islam yang kedua dalam agama Islam setelah syahadat. Banyak ungkapan yang menyebutkan bahwa shalat adalah tiang agama. Bagaimana tidak? Shalat lah yang akan dihitung pertama kali ketika kita berada di hari perhitungan kelak. Oleh karena itu sudah semestinya kita istiqomah dalam mendirikan shalat untuk menggapai ridho-Nya.
 
Selain shalat fardhu atau shalat wajib 5 waktu, terdapat shalat sunnah yang memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah shalat Dhuha. Shalat Dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu Dhuha, yakni waktu antara setelah matahari terbit hingga sebelum tengah hari. Sebagai umat Rasulullah saw, ada baiknya kita mengikuti jejak beliau dengan mengamalkan shalat Dhuha. Rasulullah saw sempat menyampaikan wasiat untuk umat muslim, 

“Kekasihku (Rasulullah saw) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir. ” (HR. Bukhori)

Beberapa keutamaan shalat Dhuha adalah:

1. Mendapatkan Pahala Bersedekah

“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (Subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (Alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (Laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu Akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim)

Pada hadits di atas dapat kita ketahui bahwa melakukan shalat Dhuha 2 raka’at dapat dihitung sebagai sedekah. Jadi seharusnya tidak ada alasan lain bagi kita untuk meninggalkan sedekah karena sedekah tidak melulu tentang harta. Allah swt sungguh sangat baik kepada kita karena telah memberikan modal berupa badan yang sehat untuk beribadah dan beramal sholeh. Lalu apakah kita mau mendustakan nikmat tersebut dengan tidak menjalankan apa yang telah dicontohkan Rasulullah saw? Mari kita pikirkan kembali. 

2. Mendapatkan Pahala Haji dan Umroh 

Dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Shubuh berjamaah, lalu dia duduk berdzikir sampai matahari terbit, kemudian mengerjakan shalat dua rakaat, maka ia akan mendapatkan pahala haji dan umroh. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan “sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. At-Tirmidzi)

Hadits di atas dapat dipahami jikalau Allah Maha Kaya dan Maha Pemurah terhadap hamba-hambaNya. Pahala yang dijanjikan Allah bagi kaum muslim yang mendirikan shalat tersebut pun tidak tanggung-tanggung, yakni pahala bagaikan menjalankan ibadah haji dan umroh. Pahala apakah itu? Yak, benar ... ”Surga”. Jadi rugi jika kita tidak mengamalkan Shalat Dhuha dalam kegiatan kita sehari-hari. 


3. Menggugurkan Dosa 

Kita manusia adalah makhluk Allah swt yang tak luput dari dosa. Hawa nafsu kita terkadang tidak terkontrol sehingga kita lalai dan terjerumus dalam kemaksiatan. Jika maksiat telah terjadi, Allah senantiasa menunggu kita untuk kembali pada jalan-Nya dengan cara bertaubat. Setelah bertaubat dengan taubat nasuha, kita dapat membiasakan diri untuk melakukan shalat Dhuha. Mengapa shalat Dhuha? karena salah satu keutamaan shalat Dhuha adalah mampu menghapus dosa meskipun dosa yang telah kita perbuat sebanyak buih di lautan. 

Berikut hadits yang menerangkan tentang hal tersebut. 
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya diampuni walaupun dosanya itu sebanyak buih di lautan.” (HR. At-Tirmidzi)

4. Dibukakan Pintu Surga Jalur Khusus

Allah swt mencintai hamba yang melakukan amal shaleh secara istiqomah, termasuk diantaranya adalah hamba yang istiqomah mendirikan shalat Dhuha. 
Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, “Sesungguhnya di surga ada pintu yang disebut dengan Adh-Dhuha, nanti pada hari kiamat ada yang memanggil: “Siapa yang senantiasa menunaikan shalat Dhuha?, Ini adalah pintu kalian, silakan masuk dengan rahmat Allah swt.” (HR. Imam Thabrani dalam Mu’jam Ausath (no. 5060) dan Imam Qoodhi Maaristaan dalam Al-Masyaikh (no. 149))

Imam Al Albani dalam Silsilah Ahaadits Adh-Dhoifah (no. 392) menyebutkan bahwa hadits di atas dhoif jiddan (sangat lemah). Meski demikian, kita harus yakin pada Allah swt jikalau tidak ada amal shaleh yang tidak diganti dengan penggantian yang lebih baik di sisi Allah swt. 

  • Itulah tadi beberapa keutamaan shalat Dhuha yang dapat sahabat domarai pahami dan resapi supaya dalam mendirikan shalat Dhuha tertanam keikhlasan dalam hati kita. Niatkan untuk menggapai ridho Allah swt.  

Referensi

Efendi, Agus. TT. Shlalat Isyraq. Diakses pada laman http://temanggung.muhammadiyah.or.id/download-hasil-kajian-dan-tarjih-381.html
Triyono, Neno. (2016). Adakah Pintu Surga Bernama Dhuha. Diakses pada laman https://ikhwahmedia.wordpress.com/2016/01/14/adakah-pintu-surga-bernama-dhuha/
Redaksi Dalamislam. TT. 7 Keutamaan Shalat Dhuha yang Luar Biasa. Diakses pada laman https://dalamislam.com/shalat/keutamaan-shalat-dhuha